Senin, 19 November 2018

Kebijakan Politik Pilpres 2019 Demokrat

Pilpres 2019 akan dimulai sebenatar lagi, tensi politik nasional sudah semakin mendekati babak yang baru dan semakin panas. Panasnya tensi ini rupanya tidak hanya terjadi antara kubu lawan politik. Dalam internal koalisi partasi saja terjadi sejumlah kekisruhan terhadap arah politik kader suatu partai di daerah-daerah pemilihannya.
Pilpres 2019
Pilpres 2019

Sebut saja sikap partai Demokrat yang membebaskan kader partainya untuk memilih salah satu calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan umum Pilpres 2019 mendatang. Seperti Tuan Guru Bajang yang mendukung Presiden Joko Widodo, padahal sikap utma partai mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Nyatanya sikap partai Demokrat ini menuai kritik dari Partai Gerindra yang menilai tidak konsistennya Demokrat dalam membeirkan dukungan.

Sementara itu, di sisi yang lain, sikap Demokrat untuk membebaskan kadernya mendukung dan memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden lain justru akan memberikan efek positif bagi sikap partai pada pemilihan umum yang akan terjadi di tahun 2024 mendatang. hal ini diutarakan oleh sejumlah pengamat politik dan riset. Peluang terbuka lebar bagi Demokrat untuk tampil pada pilpres 2024 mendatang jika Pasangan Joko Widodo dan ma'ruf Amin memenangkan Pilpres 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar