Setelah sebelumnya Neraca dagang nasioanl mengalami surplus pada bulan September 2018, kini Neraca Dagang Defisit pada penutupan bulan Oktober 2018. Namun meski demikian, Defisitnya neraca dagang tidak mempengaruhi daya saing rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Justru, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung menguat pada hari - hari belakangan ini.
Neraca Dagang Defisit |
Penguatan rupiah sejalan dengan penguatan mata uang utama pada negara - negara di Asia lainnya. Hal ini disebabkan karena nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat tengah mengalami penurunan secara umum. Selain itu adanya publikasi neraca perdagangan, para pelaku pasar juga akan diberikan pengumuman bunga acuan yang dipakai oleh Bank Idnoensia pdada hari kamis tanggal 14 November 2018.
Dugaan awal para ekonom terhadap suku bunga acuan bank Indonesia adalah masih akan bertahan dikisaran 5,75%. Dugaan ini berdasarkan adanya arus dana asing yang masuk ke pasar saham dan obligasi tanah air, dan juga adanya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar